Kekerasan; Dibela?
Hari ini aku mendapatkan kabar yang sangat buruk. Propaganda. Fitnah. Para pelindung pelaku kekerasan menyebarkan propaganda dan fitnah. Wallahi, sakit hati ini ketika mendengar hal itu. Awalnya saya tidak percaya. Namun ketika melihat hal itu sendiri, dengan stempel resminya, saya kemudian berpikir keras agar tidak mengikutkan lembaga tersebut yang buruk. Tapi hasilnya? ternyata tidak bisa. Ya, KKS tidak berniat untuk segera menyelesaikan konflik secara tuntas.
Kemarin, penjelasan-penjelasan dari pihak mereka, aku kira hanya kesalahan orasi saja. Tapi sekarang telah terbukti, bahwa kekerasan telah dilindungi. Mereka menghalalkan cara kekerasan yang diperbuat oleh anggotanya.
Kemarin mereka mengatakan bahwa mereka tersinggung dengan pemberitaan di TëROBOSAN -sebuah media Mahasiswa di Kairo- yang terbukti tidak menyinggung siapa-siapa itu. Setelah itu mereka memukul. Dan kali ini, mereka ganti memutar balikkan fakta dengan menyebarkan fitnah kepada publik dengan cara menyebarkan selebaran. Seakan-akan, apa-apa yang dijelaskan oleh pihak TëROBOSAN waktu di konsuler tidak benar. seakan-akan apa yang dijelaskan oleh TëROBOSAN di konsuler kemarin adalah bohong. Lalu, apakah teman-teman TëROBOSAN akan melakukan tindakan yang sama dengan yang mereka lakukan. melabrak mereka dan memukuli mereka. Saya kira TëROBOSAN mempunyai otak yang cukup cerdas untuk tidak melakukan hal itu. Karena semua itu hanya akan memperpanjang masalah, bukan menyelesaikan masalah.
Kemudian saya akan berikrar pada diri saya sendiri, bahwa kekerasan memang harus dihapuskan dari bumi kinanah ini. Walaupun nyawa adalah taruhannya, saya tidak akan mundur selangkah pun. Boleh saya mati di sini, tapi dua ribuan mahasiswa yang lain akan segera membereskan masalah ini dengan cara mereka sendiri. Karena mereka telah membuktikan, bahwa melalui jalur birokrasi dan diplomasi ternyata hanya buang-buang waktu dan energi.
Saya hanya bisa berdoa, semoga semua itu tidak terjadi. Dan kita yang hidup di negeri seribu menara ini, akan merasa tentram dan aman. Lalu, perlukah kita membela kekerasan?
Kemarin, penjelasan-penjelasan dari pihak mereka, aku kira hanya kesalahan orasi saja. Tapi sekarang telah terbukti, bahwa kekerasan telah dilindungi. Mereka menghalalkan cara kekerasan yang diperbuat oleh anggotanya.
Kemarin mereka mengatakan bahwa mereka tersinggung dengan pemberitaan di TëROBOSAN -sebuah media Mahasiswa di Kairo- yang terbukti tidak menyinggung siapa-siapa itu. Setelah itu mereka memukul. Dan kali ini, mereka ganti memutar balikkan fakta dengan menyebarkan fitnah kepada publik dengan cara menyebarkan selebaran. Seakan-akan, apa-apa yang dijelaskan oleh pihak TëROBOSAN waktu di konsuler tidak benar. seakan-akan apa yang dijelaskan oleh TëROBOSAN di konsuler kemarin adalah bohong. Lalu, apakah teman-teman TëROBOSAN akan melakukan tindakan yang sama dengan yang mereka lakukan. melabrak mereka dan memukuli mereka. Saya kira TëROBOSAN mempunyai otak yang cukup cerdas untuk tidak melakukan hal itu. Karena semua itu hanya akan memperpanjang masalah, bukan menyelesaikan masalah.
Kemudian saya akan berikrar pada diri saya sendiri, bahwa kekerasan memang harus dihapuskan dari bumi kinanah ini. Walaupun nyawa adalah taruhannya, saya tidak akan mundur selangkah pun. Boleh saya mati di sini, tapi dua ribuan mahasiswa yang lain akan segera membereskan masalah ini dengan cara mereka sendiri. Karena mereka telah membuktikan, bahwa melalui jalur birokrasi dan diplomasi ternyata hanya buang-buang waktu dan energi.
Saya hanya bisa berdoa, semoga semua itu tidak terjadi. Dan kita yang hidup di negeri seribu menara ini, akan merasa tentram dan aman. Lalu, perlukah kita membela kekerasan?