<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Indonesia; Martabat →australia

Friday, June 01, 2007
Peristiwa yang dialami Gubernur DKI Jakarta, Bang Yos, di Sydney ternyata mempunyai dampak yang cukup besar. Bang Yos yang datang ke Australia sebagai pejabat negara atas undangan resmi pemerintah Australia ternyata dilecehkan oleh dua polisi rahasia. Terang aja ini membuat bang Yos merasa diinjak-injak. Ya iyalah, kok bisa-bisanya ada dua polisi masuk tanpa ketok pintu, lucunya lagi mereka pake kunci cadangan. Lho kok lucu? Ya, soalnya setelah kejadian itu, bang Yos membatalkan semua agendanya di Australia dan segera kembali ke tanah air. Setelah kejadia tersebut, bang Yos meminta agar pemerintah Australia menyampaikan permintaan maaf, mereka tidak mau. Nah, ini sebenarnya yang membuat keadaan semakin panas. Warga Jakarta kemudia demonstrasi ke kedubes Austarlia di Jakarta, Abu bakar Ba'asyir meminta Indonesia memutuskan hubungan dengan Australia, boikot produk Australia, Ketua DPR angkat bicara, SBY kaget, dan semua mengutuk.

Nah, baru setelah itu Australia minta maaf. Terpaksa. Karena mereka ada kepentingan dengan Indonesia, kepentingan mengatur, mengintip dan lain sebagainya. Lho, kok? Tenang aja, saya bukan orang yang sentimen dengan Australia, saya hanya melihat sejarah dan fakta. Tahu kan, pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia tidak terima denga perlakuan tersebut, kalau mereka tetap ngotot untuk tetap tidak minta maaf, maka hubungan Indonesia-Australia akan segera berakhir.

Sekarang saya sampaikan sebuah apa ya, silahkan diterjemahkan sendirilah. Begini nih isinya:

1. Menurut saya, pemerintah Australia itu memang tidak bisa dibilang bertata krama dengan baik, alasannya karena jelas mereka yang mengundang secara resmi, namun ketika ada kejadian yang memalukan mereka tidak langsung punya inisiatif untuk minta maaf, bahkan ketika diminta oleh bang Yos, mereka sempat menolak minta maaf. Lha wong, kalau bapak saya ngundang tetangga sebelah aja, kalo adek saya maen-maen di depan tamunyam bapakku minta maaf.

2. Antara polisi dan pemerintahnya wajib minta maaf *lebih-lebih polisinya, kalo ngga mau; berarti ngajak perang*

3. Keterpaksaan minta maaf tersebut membuat rakyat Indonesia ragu terhadap Australia, benarkah mereka berniat baik dengan Indonesia. Bukankah kalau ingin berbuat baik, sedikit-sedikit maaf, apalagi dengan kejadian memalukan seperti itu.

4. Nah, sekarang saya hanya bisa berharap, mudah-mudahan Indonesia - Australia masih bisa berhubungan baik. Dan tentunya, Indonesia harus jual mahal sekarang, karena terbukti mereka memang butuh kita, Indonesia. Jangan mau disetir. Dan lagi, jangan takut jika Australia mengancam untuk putus hubungan diplomatik. Ah, aku ingin melihat permainan cantiknya bang Yos sama SBY. Skak-ster-benteng. Huahhahaha

Terakhir: Majulah Indonesiaku, jadilah negara yang bermartabat dan punya pendirian yang teguh. Tanpa harus takut pada ancaman negara lain, negara mana saja. seluruh rakyat mendukungmu. Ya, Dua ratusan juta rakyat mendukungmu. Apa kau masih meragukan ralyatmu?

salam juang untuk Indonesiaku