<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Jadilah Tahu

Wednesday, March 04, 2020
Dalam menjalani hidup ini kita harus terus mencari tahu. Karena begitu kita berhenti mencari tahu, kita akan terjebak dalam rutinitas yang membosankan.

Maka menjadi tahu itu penting. Karena kalau kita tidak tahu apa-apa, kita akan ketinggalan.

Dalam berbagai kondisi, orang yang tahu cenderung lebih tenang pembawaannya. tidak grusa-grusu.

Misalnya, kita akan pergi dari Jakarta ke Bali dengan pesawat. Kita tahu jadwal terbang pesawat kita jam 10.00 WIB. Dan kita juga tahu waktu tempuh normal menuju Bandara adalah 1 jam. Maka karena kita tahu kondisi, kita akan berangkat dari rumah jam 7 pagi. Kenapa? karena kita mengantisipasi jika terjadi macet, ban bocor, atau hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi di perjalanan.

Atau contoh lain, mengenai corona. Orang yang tidak tahu pasti akan panik. Merekan akan membeli masker sebanyak-banyaknya dan juga memborong sembako. Hal itu karena mereka tidak tahu. Tapi bagi yang tahu apa itu corona, tahu bagaimana menularnya, tahu bagaimana mengatasinya, maka akan tenang-tenang saja.

Menurut saya, sangat penting untuk menjadi orang yang tahu, agar kita tidak mudah tertipu. Termasuk tidak mudah tertipu diri sendiri.

Lho, kok bisa?

Ya, bisalah

Contohnya?

Tertipu oleh anganmu sendiri

Politik Kekuasaan

Dunia politik itu sebenarnya tidak rumit. Karena tujuan dari politik itu sudah jelas. Jabatan. Kekuasaan. Itulah makanya dalam bepolitik itu kita mengenal, "tiada kawan yang abadi, tapi kepentingan yang abadi"

Publik begitu terkejut dengan terpilihnya Trump menjadi Presiden Amerika. Trump bukanlah Politikus. Tapi dia tahu kepentingan rakyat Amerika. Begitu juga di Malaysia. Bagaimana Mahathir benar-benar membangun persepsi bahwa pribumi harus berdiri di tanahnya sendiri. Menjadi tuan di negeri sendiri. Maka dia pun memenangkan pertarungan. Jadilah Ia menjadi Perdana Menteri Malaysia di usianya yang sudah tak lagi muda. Tapi setelah dua tahun, kemudian dia mengundurkan diri. Anehnya, setelah dia mundur, tiba-tiba mengajukan lagi sebagai perdana menteri. Entah politik apa yang sedang dijalankannya.

Kalau mundur ke belakang, sebenarnya dia memang sedang mempunyai janji politik dengan orang Anwar Ibrahim. Bahwa setelah dua tahun menjawabat perdana menteri, ia akan serahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar Ibrahim. Tapi sayangnya, ketika ia mengundurkan diri, koleganya yang satu partai juga mengajukan diri sebagai perdana menteri. Dialah MUhyiddin. Muhyiddin membangun komunikasi politik dengan koalisi. Bahkan dengan pihak oposisi. Akhirnya dia mendapatkan dukungan mayoritas. Maka dilantiklah Muhyiddin sebagai perdana menteri Malaysia. Ya, itulah Poitik. Hanya kepentingan yang Abadi.

Bahkan kalau kita melihat lebih jauh, sejarah panjang tentang politik kekuasaan yang sangat mengganggu kemajuan Islam. kita melihat betapa tercerai berainya umat islam karena kekuasaan.

Di Indonesia ini beda. Ya, beda-lah. Di Negeri ini, hanya orang yang tak punya ambisi kekuasaan dan menguasai yang akan menang. Atau minimal, orang yang mempunyai ambisi lebih kecil. Itupun kalau tidak ada pilihan lagi. Tahun 2024 nanti, Indonesia akan mendapatkan presiden yang beda dengan presiden-presiden sebelumnya. Akan banyak kejutan. Kejutan yang bener-bener bikin kita terkejut.

Nah, itu sih menurut saya.
Menurutmu bagaimana?

 

Teh Bawang Putih

Beberapa tahun yang lalu, saya secara tidak sengaja meminum teh. Teh yang tidak biasa, karena ternyata di dalamnya ada bawang putih. Rasanya manis-manis aneh. Tapi setelah meminumnya, badan terasa lebih hangat. Apalagi waktu itu saya habis kegerimisan. Kejadian itu terjadi disebuah pesantren di Jawa Timur.

Saya waktu itu spontan mengatakan bahwa tehnya ada bawangnya. Sang tuan rumah melihat ke arah cangkir yang saya pegang.

"Maaf, ya," begitu ucapnya.

lalu dia memanggil orang yang sebelumnya mengantar teh.

Saya sih sebenarnya tidak apa-apa. Karena teh yang secara tidak sengaja ada bawangnya itu memang saya rasakan cepat bereaksi. Badan terasa hangat. Energi kembali fit.

Semenjak kejadian itu, saya di rumah sering membuat teh yang ditambahi dengan bawang putih. Hawa di Malang ketika malam memang sangat dingin. jadi, teh bawang itu menjadi solusi yang cukup jitu.

Tapi kebiasaan itu tidak saya bawa ketika saya merantau ke luar daerah. Saya hanya menjadikannya sebagai pengetahuan. Sesekali jika di Bogor, saya membuatnya.

Di musim corona yang sedang merebak ini, mungkin teh bawang putih bisa menjadi alternatif minuman yang cukup baik untuk memaksimalkan daya tahan tubuh. Ya, menurut ahli kesehatan, virus corona tidak akan bisa mengganggu kita kala daya tahan tubuh kita dalam kondisi super. Hehehe....

Cara membuatnya sama dengan membuat teh biasa. Hanya saja pada tahap terakhir masukkan setengah siung bawang putih yang sudah dikupas.

Kalau pengen nyoba, ya cobain aja.
Selamat mencoba

Rem Mobil Terkunci

Monday, March 02, 2020
Beberapa hari yang lalu, saya menerobos genangan banjir dengan mobil.

Setelah sampai di rumah, mobil saya parkir seperti biasa. Biasanya, setelah menerobos banjir, saya memang tidak akan mengaktifkan rem tangan. Tapi di hari itu saya lupa. Saya aktifkan rem tangan.

Karena banyaknya wilayah banjir, saya lebih senang melakukan aktifitas dengan mengendarai motor. Dua hari mobil tidak keluar.

Hari itu sedang gerimis. Ada janji bertemu dengan teman. Setelah shalat maghrib, saya mengambil kunci dan bergegas menuju mobil. Setelah menghidupkan mesin mobil, perlahan saya gas. Keanehan terjadi. Mobil berjalan sangat berat. Sepertinya ban belakang tidak bisa bergerak. Saya pun mengecek ke belakang. Benar saja, ternyata dua roda belakang semuanya tidak bisa bergerak. Hal itu saya pastikan dengan adanya tanda bekas gesekan pada permukaan lantai. Fix, rem belakang terkunci.

Dengan kejadian itu, maka saya urungkan kegiatan di luar. Justru teman saya itu yang mendatangi saya ke rumah. Kami pun membincang tentang sebuah ide. Ide yang lama tak terealisasi. Ide yang InsyaAllah dalam waktu dekat akan kita realisasikan.

Keesokan harinya, saya mencoba memperbaiki mobil. Sejak dulu, saya sudah terbiasa memperbaiki barang-barang pribadi secara mandiri. Kecuali hal-hal yang rumit dan membutuhkan alat khusus, baru saya serahkan kepada ahlinya.

Secara teknis, rem terkunci itu tidak rumit. Kalau kasus seperti yang terjadi pada mobil saya, dugaan saya adalah kampas rem yang menempel pada drum tromol. Solusinya, ya dongkrak, kemudian lepaskan ban. Lalu siapkan baut ukuran 12, lalu lepas drumnya untuk dibersihkan. Sebenarnya kalaupun tidak dilepas juga bisa. Tapi kan kondisinya pasti kotor. Jadi saya memilih melepas dan membersihkan drum tromol tersebut. Setelah selesai tromol yang satu bisa digerakkan, giliran ban yang satunya. Pengerjaannya sama dengan sebelumnya. Tidak sampai sejam, semua sudah beres.

Mobil saya starter. Lalu coba saya menginjak gas. Yeah, Alhamdulillah, mobil melaju dengan sempurna.

Dan mobil pun sudah bisa saya pakai lagi seperti biasa. Brum...brum...brum...

Sabtu

Di hari sabtu kemarin, ada kegiatan manasik untuk calon jamaah umroh keberangkatan 7 maret 2020. Masalahnya, jadwal tersebut sangat besar kemungkinan tertunda. Sebabnya adalah pemerintah Arab Saudi masih melarang warga negara lain memasuki wilayahnya. Kementerian luar negeri Arab Saudi juga belum membuka pelayanan visa.

Dan pastinya, gara-gara corona, semua negara pasti akan memberlakukan screening atau pemeriksaan yang ketat. Apalagi tadi pagi presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa ada 2 WNI positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia.

Tiket sudah issued. Penginapan sudah siap. Tinggal visa yang belum. 

Acara manasik menjadi begitu lama karena banhak pertanyaan. 

Bagaimana jadwalnya? 
Kapan Bandara dibuka?
Kapan sistem visa on ?
Dll.

Menjawab pertanyaan ini tentu harus berhati-hati. Karena salah sedikit saja pasti akan membuat calon jamaah galau. Maka aku menjawab dengan logika, "kita sudah menyiapkan semuanya, hanya visa yang belum. Tiket naik pesawat sudah ada, tapi tiket masuk negara Saudi belum ada," aku mulai memberi penjelasan.

"Kalau kita mau keluar negeri, harus punya tiket pesawat dan tiket masuk negara tersebut. Kalau tidak, pasti kita tidak boleh melanjutkan perjalanan. Ataupun kalau kita bisa tetap terbang, nanti sampai di negara tujuan kita pasti akan ditolak. Dideportasi. Alias disuruh pulang lagi."

Jamaah manggut-manggut. Ada jamaah yang tidak bisa menyembunyikan senyumnya ketika mendengar usahaku menjelaskan. Mungkin dia sudah sangat memahami kondisinya. Atau bisa jadi karena melihat mukaku yang begitu serius menjelaskan. Ah, apalah. Yang penting pesannya tersampaikan. Ya kan? Hehehe...

Saat ini, yang perlu kita lakukan adalah harus tetap waspada. Semoga kita selalu dalam lindunganNya.

Waspadalah ! 
Waspadalah ! 
Waspadalah!