<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Hidup adalah Permainan

Monday, December 28, 2015
Hidup adalah sebuah permainan. Ya, hanya sebuah permainan dan senda gurau saja. Bahkan didalam al-quran  Allah memberikan penegasannya. Tidak hanya sekali, akan tetapi ada beberapa ayat di tempat yang berbeda-beda. 

Lalu apa yang akan kita lakukan jika hidup ini hanya sebuah permainan? Tentu kalau kita adalah bagian dari kehidupan, maka kita harus mengikuti permainannya. Ya, mau tidak mau kita harus memainkan permainan.

Karena saya senang bermain dan menonton sepak bola maka saya ingin mengibaratkan hidup ini dengan permainan dalam sepak bola.

Ya, ketika kita mau bertanding sepakbola, sebelumnya kita harus sering latihan. Dan latihan tentunya tidak cukup satu dua kali. Tapi harus sering, rutin, dan berkala. Allah memberikan latihan kepada kita yang rutin adalah shalat 5 waktu, kemudian yang berkala ada puasa ramadhan, ada juga yang sekali seumur hidup yaitu Haji. Lalu ada ibadah-ibadah lain yang sifatnya sunnah dan tak terhitung jumlahnya. Tentu tujuan dari semua ini adalah agar kita terlatih dalam menghadapi hidup.

Dalam permainan sepak bola, ketika kita mendapatkan bola akan banyak lawan/musuh yang menghampiri kita. Tujuannya hanya satu, merebut bola yang ada dalam penguasaan kita. Kita tidak bisa menebak bagaimana cara mereka merebut bola dari kita. Kadang dijegal, disikut, ditendang, atau bahkan didorong kita sampai jatuh. Musuh yang datang pun terkadang tidak hanya satu, dua bahkan bisa sampai tiga orang mengepung kita. Dan dalam permainan, itu adalah hal yang lumrah dan wajar. Coba seandainya tidak ada jegal-menjegal, lawan/musuh mempersilahkan kita lewat saja dengan mengatakan "monggo, silahkan" hanya karena kita dianggap adalah "orang" oleh mereka, maka pertandingan pun tidak akan seru. Penonton pun tidak akan bisa menikmati tontonannya. Terlebih lagi, jika sang penjaga gawang malah memberikan jalan kepada kita untuk memasukkan bola. Tentu saja pertandingan itu akan menjadi lelucon yang tak bernilai. Bahkan bisa jadi, itu adalah bentuk pelecehan atau meremehkan kita. Seolah-olah mereka menganggap kita tidak punya "skill".

Ya, Jegal-menjegal dalam permainan sepak bola adalah hal yang wajar dan lumrah. Ketika kita terjatuh karena dijegal, kita pun tidak boleh sibuk mencari siapa yang menjatuhkan kita. Tapi harus bangkit kembali dan mencari bola untuk direbut kembali. Kalau seandainya kita sibuk mencari siapa yang menjatuhkan kita, lalu melakukan provokasi dan berkelahi, tentu permainan akan dihentikan. Bahkan bisa jadi kita akan mendapatkan "kartu merah".

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Ya, ikuti saja aturan mainnya.  Mengerahkan segala kemampuan kita untuk bermainan dengan permainan terbaik yang kita bisa. Tanpa harus peduli dengan sorakan penonton, atau komentar pedas komentator. Apalagi sudah jelas, la yukallifullahu nafsan illa wus'aha. 

Ya, hidup itu memang hanya sebuah permainan.
innamal hayatu al-dunya la'ibun wa lahwun

Jangan takut! Jangan Ragu! Lakukan yang terbaik! Kita pasti bisa! Mainkan !