<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Klimaks Rinduku

Monday, July 25, 2016
Alhamdulillah. Hanya kalimat syukur itulah yang bisa terucap dari lisan ini. Sungguh semua urusan dikejar rindu tempo hari berjalan sangat lancar. Walaupun rencana-rencana yang bisa terlaksana hanya di Malang.

Edisi ini adalah edisi paling spesial, karena di bulan syawwal saudara-saudara dari berbagai penjuru justru hadir di rumahku yang mungil. Ya, itulah sebabnya acara ke surabaya, madura dan lainnya terpaksa aku batalkan.

Ya, ratusan saudara datang menyalamiku dan mendoakanku. Pun begitu, sanak saudara datang silih berganti bahkan hingga tengah malam. Bagiku ini adalah sebuah nikmat yang luar biasa. Aku bisa menyaksikan dan melihat saudara berkumpul dan bercengkerama mengeja rindu.

Terima kasih Ayah-Ibu,terima kasih saudara-saudariku, terima kasih para teangga, terima kasih para asatidz, terima kasih para sahabat, dan terima kasih kepada semua yang terkasih. Entahlah, aku tak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini. Pertemuan yang singkat dan obrolan sederhana, telah mengikat kita semua dalam suasana yang nikmat. Nikmat atas pertemuan yang sangat langka didapatkan. Walaupun dalam kegiatan dan hajatan tertentu.

Jazakallah khair

Ya Rabb, terima kasih atas nikmatMu ini
Maka nikmatMu yang mana yang aku dustakan?

Dikejar Rindu

Tuesday, July 19, 2016
Jika kamu tidak pernah merasakan getaran rindu mungkin hatimu belum 'hidup'.

Karena di dunia ini, siapapun orangnya, selama ia adalah manusia, pasti akan merasakan yang namanya rindu. Bahkan ketika adam hanya seorang diri di dalam surgaNya, ia juga merindukan sosok yang bisa menemaninya. Lalu terciptalah Hawa.

Dan hari ini aku benar-benar dikejar rindu. Rindu Ibu. Rindu keluarga. Rindu para pecinta. Getaran rindu yang dahsyat ini mengusik ketentraman hati. Ya, rasanya ingin segera berjumpa dengan orang-orang tercinta dan tersayang.

Hari ini, 19 juli 2016, dimulai perjalanan panjang menuju rindu.
Ya, Pekanbaru - Jakarta - Malang - Surabaya - Madura - Surabaya - Pekanbaru adalah rencana rute perjalanan dalam 3 hari.

Semoga bisa terlaksana.
rinduku rindumu rindu kita
Ah, terkadang rindu ini memang menyiksa. Semoga menjadi lebih tenang setelah tertunai.

Dan, pastinya akan ada rindu yang tak mungkin bisa tertunaikan. Mudah2an kalimat doa yang terpanjatkan, akan menjadi pengobat rindu yang mujarab. Amien.

Kekuatan Bertemu

Wednesday, July 13, 2016
Dalam momen lebaran tahun 1437 H ini, saya menemukan banyak ungkapan yang cukup menggelitik otak. Jadi mungkin butuh sharing penjelasan. Hehehehe

"Biarpun tidak bertemu badan, yang penting tetap silaturahim. Kan sudah ada WA, Line dan lain sebagainya"

Oke, mungkin kalau hanya teman dan kerabat jauh itu tidak terlalu kepikiran. Tapi kalau untuk keluarga ini, semisal orang tua, anak, istri saudara kandung, atau orang-orang yang dicintai, tentu akan beda.

Saya pribadi beberapa tahun yang lalu pernah bertanya kepada orang tua, "Baiknya saya kirim uang saja atau saya pulang?"

Waktu saya menanyakan itu, saya tahu kondisi orang tua memang sangat membutuhkan biaya. Dan di situlah kebodohan saya. Karena orang tua saya langsung menjawab, "Lek iso, mulih ae. Duwek iso digolek i, Le"  Jawa:"Kalau bisa, pulang saja. Uang bisa dicari, Nak"

Coba seandainya saya tidak menanyakan, cukup dengan mengatakan, "mohon maaf saya tidak bisa pulang, ongkosnya aja yang pulang," maka akan lain ceritanya.

Kenapa saya bilang bodoh? Ya karena saya tahu, orang tua pasti akan selalu merindui anak-anaknya. Dan jika diberi dua pilihan antara uang atau kehadiran anak, pasti pilihannya adalah anak. Ya, saya memang bodoh. Maka tidak banyak bicara, saya pun pulang dengan menggunakan moda transportasi super hemat, agar saya tetap bisa memberikan kelebihan yang terbaik untuk orang tua.

Ya, bertemu itu nikmat. Walaupun selepas pertemuan, akan terlihat biasa-biasa saja. Dari pertemuan itulah menjadi sebuah kekuatan dan tekad untuk meraih sesuatu yang tinggi, ridho orang tua. Ya, karena pada ridho orang tua-lah Allah menitipkan ridhoNya.

Anda masih tidak percaya dengan kekuatan pertemuan/kehadiran?

Dalam final piala eropa 2016 yang baru saja berlalu, Prancis yang banyak berprestasi bertemu dengan lawan yang belum sekalipun meraih tropi piala eropa, Portugal. Di atas kertas, hampir semua orang menjagokan, menebak, atau memprediksi bahwa prancis akan menang mudah. Apalagi setelah mega bintang Portugal yang menjadi tumpuan tim, harus ditandu keluar lapangan karena cidera pada menit ke-25 di babak pertama. Dengan kejadian tersbut, maka tim Prancis makin yakin akan menang, para supporter Portugal melongo, dan mental pemain portugal pun anjlok seketika. Waktu melihat ban kapten diserahkan kepada rekan yang lain, maka itu artinya sang mega bintang tidak lagi bisa melanjutkan pertandingan. Dan pada saat itu tim Portugal seolah-olah akan tamat.

Pertandingan dilanjutkan. Tim Portugal kehilangan konsentrasi. Sang mega bintang ditandu ke ruang perawatan.

Namun tidak berapa lama, sang mega bintang datang kembali ke pinggir lapangan. Walaupun tidak lagi bisa membantu dalam permainan, dia berusaha untuk tetap hadir, bertemu muka dengan rekan-rekan timnya. Lalu memberikan semangat, "kita akan menang". Seketika itu juga Tim portugal mulai naik kembali mentalnya. Para pemain portugal kembali bersemangat, dan mulai rapi menyusun kembali pertahanan dan serangan.

Mungkin karena ketidakpuasan sang megabintang, mendadak di bangku bench dia menjadi asisten pelatih. Dan kepada pengganti, ia memberikan sugesti, "kamu lah yang akan mencetak gol."

Sang pemain pengganti pun sangat bersemangat, percaya diri dan ingin membuktikan pujian sang mega bintang. Puncaknya sang pemain pengganti, berhasil membuahkan satu-satunya gol yang mengantarkan tim portugal pada kemenangan. Piala Eropa pun diraih. Siapa pemain pengganti yang dimaksud? dialah Eder. Seorang pemain yang tidak dperhitungkan, bahkan di klub asalnya pun tidak punya prestasi gemilang, sampai-sampai dibillang pemain buangan. Tapi siapa sangka, dialah yang akan mencetak gol kemenangan.

Semua itu tidak lain karena kehadiran sang mega bintang di tepi lapangan, pertemuan Eder dengan sang mega bintang, dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik untuk yang dihormati dan dicintainya.

Bagaimana, masih meragukan kekuatan pertemuan?

Pulanglah, Kawan! temui ibumu. Juga bapakmu. Cium tangannya, peluklah dia, dan mohon maaflah kepadanya. Bagaimanapun juga surgamu tergantung kepada bagaimana engkau memperlakukan mereka.

Pulanglah, kawan!


Berbuatlah, Maka Sejarah Akan Mencatatmu.

Jika kita belajar sejarah, kita akan melihat bahwa orang yang dikenang adalah orang yang berbuat. Entah itu berbuat baik atau berbuat buruk.

Dan bacaan yang paling banyak dibaca manusia adalah Al-quran. Di dalam al-quran terdapat banyak pelajaran. Diantaranya adalah seni menulis, berpidato, bercerita, teori sejarah, dll. 

Dalam seni menulis, Allah mengajarkan kepada kita untuk memilah kosakata, termasuk memilah diksi yang tepat. Dan ini adalah salah satu yang menjadikan Al-Qur'an tidak bisa ditiru oleh manusia, kenapa? karena apa yang disajikan di dalamnya sangat indah. Dan sebagian besar yang tercantum adalah fakta yang belum diketahui masyarakat pada saat itu. Sehingga pada setiap akhir ayat, sering Allah mempertanyakan afala ta'qilun, 'afala tatafakkarun.

Mungkin kalau dalam  bahasa sehari-hari Allah memerintahkan kita dengan kalimat "Pikiren rek!" "Mikiro!" 

Tujuannya apa? tentu agar manusia sadar bahwa mereka ini memang diciptakan olehNya untuk menjadi "khalifah fi al-ardh", untuk menjadi abdi yang baik dan selalu mengingatNya bahwa semua yang ada di muka bumi ini tidak luput dari perhatiaNya. Ya, tentu saja mereka akan semakin dekat jika mereka membaca al-qur'an, membaca kitab "petunjuk pemakaian" atau bahasa kerennya buku "how to use" yang selalu berdampingan dengan "produk" buatanNya.

Dalam al-qur'an kita bisa tahu siapa itu Ibrahim, siapa itu Fir'aun, siapa maryam, siapa isa, dll.

Pelajaran yang paling sederhana adalah, berbuatlah, maka pasti sejarah akan mencatatmu.

Seperti sekelumit tulisan ini, mungkin terasa meloncat-loncat, karena memang terlalu banyak ide dan informasi yang ada di kepala, sehingga untuk mengemasnya dalam tulisan ringkas akan banyak membuat Anda mengerutkan dahi.

"pikiren Rek!" 
"Mikiro!"