Teori - Tindakan
Hampir saja aku terkecoh. Ingin mengikuti suara hati atau mengikuti nafsu. Sungguh, pada waktu itu emosiku bergejolak hebat. Bahkan aku tidak bisa menemukan kosakata yang tepat untuk mengungkapkan akan emosiku yang melonjak-lonjak waktu itu. Temanku bilang, suara hati itu tidak pernah berbohong. Ia juga bilang, bahwa kedudukan kecerdasan emosi itu lebih tinggi dari kecerdasan otak.
Buatku yang seorang biasa ini; yang biasanya biasa ini, tidak terlalu penting untuk memahami atau mengerti hal yang semacam itu. Karena bagi orang biasa seperti aku ini, pekerjaannya adalah bekerja. Tindakan. bukan teori.
Namun, kalau mau dicerna secara mendalam, teori yang disampaikan oleh temanku itu ada benarnya. Kenapa demikian?
Pertama, bahwa suara hati itu tidak pernah berbohong. Aku rasa, semua orang tidak akan menolaknya. Suara hati itu berasal dari relung hati yang paling dalam; dari dalam jiwa. Oleh karena itu, ia tidak akan pernah berbohong. Walaupun lisan berbohong, terkadang hati sering menolak dan kemudian mengirim sinyal kepada otak. Setelah otak menerima sinyal itulah, seluruh bagian dari tubuh kita akan mengalami efeknya. Dan bagian yang paling mudah dilihat perubahannya adalah bagian matanya. Sedangkan yang bisa dirasakan adalah debaran jantungnya yang berdetak lebih kencang dari semula.
kedua, Bahwa kedudukan kecerdasan emosi itu lebih tinggi dari kecerdasan otak. Aku belum tahu ini memang benar kedudukannya atau apanya. Yang jelas, bagiku kecerdasan emosi itulah yang membuat makhluk hidup semakin maju. Walaupun pada dasarnya, kecerdasan emosi tidak akan berjalan tanpa adanya kecerdasan otak. Nah lho?(makanya aku sendiri masih ragu dengan teori yang ke dua ini). Kemudian,(masih menurut aku) kecerdasan otak itu adalah inti dari semuanya. Emosi akan berjalan setelah mendapatkan sinyal dari otak. Betul ga ya?
Halah...Sebenarnya hidup itu simple saja. Melakukan apa yang bisa dilakukan. Namun, ketika kita ingin menjadi orang yang dianggap orang hebat, ada syarat yang harus dipenuhi. Apa itu? yaitu, berpikir sesuatu yang belum pernah dipikirkan orang lain. Juga melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain. iYo...opo ga...hah?
Buatku yang seorang biasa ini; yang biasanya biasa ini, tidak terlalu penting untuk memahami atau mengerti hal yang semacam itu. Karena bagi orang biasa seperti aku ini, pekerjaannya adalah bekerja. Tindakan. bukan teori.
Namun, kalau mau dicerna secara mendalam, teori yang disampaikan oleh temanku itu ada benarnya. Kenapa demikian?
Pertama, bahwa suara hati itu tidak pernah berbohong. Aku rasa, semua orang tidak akan menolaknya. Suara hati itu berasal dari relung hati yang paling dalam; dari dalam jiwa. Oleh karena itu, ia tidak akan pernah berbohong. Walaupun lisan berbohong, terkadang hati sering menolak dan kemudian mengirim sinyal kepada otak. Setelah otak menerima sinyal itulah, seluruh bagian dari tubuh kita akan mengalami efeknya. Dan bagian yang paling mudah dilihat perubahannya adalah bagian matanya. Sedangkan yang bisa dirasakan adalah debaran jantungnya yang berdetak lebih kencang dari semula.
kedua, Bahwa kedudukan kecerdasan emosi itu lebih tinggi dari kecerdasan otak. Aku belum tahu ini memang benar kedudukannya atau apanya. Yang jelas, bagiku kecerdasan emosi itulah yang membuat makhluk hidup semakin maju. Walaupun pada dasarnya, kecerdasan emosi tidak akan berjalan tanpa adanya kecerdasan otak. Nah lho?(makanya aku sendiri masih ragu dengan teori yang ke dua ini). Kemudian,(masih menurut aku) kecerdasan otak itu adalah inti dari semuanya. Emosi akan berjalan setelah mendapatkan sinyal dari otak. Betul ga ya?
Halah...Sebenarnya hidup itu simple saja. Melakukan apa yang bisa dilakukan. Namun, ketika kita ingin menjadi orang yang dianggap orang hebat, ada syarat yang harus dipenuhi. Apa itu? yaitu, berpikir sesuatu yang belum pernah dipikirkan orang lain. Juga melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain. iYo...opo ga...hah?