<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Jiwa Haus Cinta

Tuesday, January 15, 2013
Semula, aku merasa tidak akan pernah merasakan lagi bahwa aku akan  mengalami jatuh cinta. Karena aku sudah pernah sampai pada masa ekstase tertinggi. Sehingga aku lupa apa itu cinta, apa itu rindu, selain kepada keluarga dan Tuhanku tentunya.

Waktu itu aku benar-benar mati rasa. Tapi skenario Allah itu benar-benar canggih. Tak ada alur kehidupan yang bisa ditebak. Ya, Dia-lah yang mengatur segalanya. Dia-lah yang membuat dirimu selalu berputar-putar dalam tempurung kepalaku. Dia-lah yang membuat rasamu merasuk ke dalam kalbuku. Hingga mencapai dasar dan inti kalbuku. Kau mengalir dalam setiap denyut nadiku. menjadi energi dalam setiap aura yang terpancar. Ya, Dia-lah yang membuat aku jatuh cinta kepadamu. Cinta yang mengalir deras. Tanpa batas. Dia-lah yang membuatku selalu merinduimu, walaupun sedetik yang lalu kita baru bertemu.

Aneh, hanya karena kalimat yang sederhana, "cape hati", Hatiku yang semula sama sekali tak ada rasa, mendadak merasakan gejolak yang luar biasa. Entahlah, seperti ada yang ingin memberontak dari dalam diriku. Sehingga terjadi chaos dalam jiwaku. Rupanya rasa yang dulu pernah hilang, tiba-tiba datang dengan keperkasaannya. Mengalahkan seluruh yang ada dalam diriku.

Ya, cinta ini datang dengan tiba-tiba. Ia datang tanpa mengucap salam. Dan aku harus melayaninya dengan seramah-ramahnya.

Wahai engkau yang teduh hatimu
Hati ini selalu meronta untuk mencintaimu

Jiwa ini begitu haus akan cinta
Yang timbul dari perasaan  tanpa dusta

Bait-bait kerinduan mengalun merdu
Menusuk-nusuk ke dalam kalbu

Dan cinta ini terus mengalir
begitu deras
begitu lepas
tanpa batas

Doa dan Harapan

Monday, January 14, 2013
Mungkin, hidup kita yang sederhana ini, telah mengajari kita banyak hal. Sampai di titik-titik yang paling sakral-pun, kau bilang harus tetap sederhana. Tak ada pesta pun tak apa, yang penting meriah. Tak ada tenda-pun tak apa, yang penting kita tetap saling mencinta. Aku terharu, ucapanmu terdengar begitu romantis di telingaku. Dan ada kata yang tak sempat aku ucapkan untukmu, " Tak ada undangan pun tak apa, asal di buku nikah nanti, ada namaku dan namamu."

Saat bertemu orang tuamu, aku merasa sangat bersalah karena aku tidak langsung berkata apa adanya. Padahal aku dulu punya keinginan itu. Namun sayang, aku dinasehati untuk tidak bertindak sendiri, "kurang sopan" begitu nasehatnya. Dan aku mengambil nasehat itu. Walaupun pada akhirnya, apa yang ingin aku lakukan diawal yang ternyata juga menjadi keinginan orang tuamu. Aku senang, karena orang tuamu bisa mengerti, ia punya prinsip yang kuat. Sekarang, saatnya kita berdoa. Agar langkah selanjutnya lebih mudah, lebih lancar, lebih mantap.

Februari adalah babak penentuan. Aku ingin kau bertemu dengan orang tuaku. Dan setelah itu, kita akan saling berkejaran dengan waktu. Mempersiapkan segalanya. Untuk kita, hidup kita dan masa depan kita. Terima kasih, Cinta. Terima kasih atas ketulusanmu. Aku merasa nyaman denganmu. Tak ada rasa risih dengan segala pertanyaan dan perhatianmu untukku. Aku juga tidak pernah merasa risih, atas semua yang kau lakukan untukku. Justru sebaliknya, aku merasa lebih nyaman, lebih tenang, dan lebih merasa sebagai lelaki paling beruntung di dunia, karena dicintai oleh perempuan yang mengerti nilai-nilai kehidupan dari pengalaman. Terima kasih sayangku.

Ya Allah, berilah kekuatan kepada kami untuk menggapai ridhamu, menuju cintaMu yang suci dan hakiki. Turunkanlah rahmatMu kepada kami berdua. Berkahilah kehidupan kami. Berilah kemampuan kepada kami untuk menyambut dan menerima rizqi yang Kau anugerahkan kepada kami dan anak-anak kami.

Ya Allah, ya Tuhan kami. Kami meminta untuk selalu jatuh dan tenggelam dalam lautan cintaMu, senantiasa mencintai orang-orang yang mencintaiMu, dan kami juga memohon agar kami selalu cinta terhadap perbuatan-perbuatan yang selalu mendekatkan kami kepada cintaMu.

Amin.

Film Pendek

Wednesday, January 02, 2013
Dengan rasa syukur yang luar biasa, akhirnya skenario film pendek yang sangat sederhana berhasil saya rampungkan. Harapan saya, semoga karya ini bisa memotivasi santriwan dan santriwati dalam berkarya.

Harapan lebih luas, semoga karya ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. InsyaAllah, kalau tidak halangan, karya ini akan saya usulkan untuk diputar pada acara wisuda al-qur'an pada 17 Ramadhan yang akan datang.

Tak ada yang lebih berarti dari kehidupan kita yang sebentar ini, kecuali nilai manfaat kita kepada orang lain.

Semangat. Santriwan-santriwati, Mudabbir-mudabbiroh, dan semuanya, siap-siap ya. Action. Klik.