<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Berhentilah Menangis

Saturday, January 31, 2009
Bukan sebuah dosa kalau kamu ingin menangis, tapi aku harap kamu menghentikan tangismu itu. Ya, aku ingin kamu menghentikan tangismu itu. Aku tidak kuat mendengarnya . Seluruh badanku ngilu mendengar suara tangismu, dan akhirnya pipiku ikut basah.

Aku adalah seorang lelaki. Ya, lelaki. Kamu tahu kan lelaki itu apa? Ya, lelaki itu adalah sesosok yang tak pernah bisa merasakan rasa sakit, ngilu, atau semacamnya hanya karena keributan fisik. Ya, aku adalah lelaki. Aku tak merasakan apa-apa ketika mata kiriku diinjak-injak sampai lebam, aku mati rasa ketika jariku terkena pisau, lenganku disabet pedang, atau ketika mukaku bonyok dihajar penodong. Aku tidak merasakan apa-apa. Itu hal biasa bagi seorang lelaki. Sebuah latihan. Aggap saja begitu.

Tapi aneh, mendengarmu menangis, aku seperti kehilangan kekuatan. Bulu kudukku merinding, mataku mendung, dan tubuhku seperti sedang ditusuk-tusuk jarum. Ngilu. Ngilu sekali.

Berhentilah menangis, sayang, berhentilah...
Simpan dulu air matamu.
Suatu saat kau pasti membutuhkannya.
Aku yakin itu.