<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Kairo; Tahun 2007

Kairo 2007
Pedih mataku menyaksikan sejarah
Bising telingaku mendengar fitnah
Nyinyir hidungku mencium aroma darah

Kairo 2007
Seperti neraka dunia yang tak ingin pernah aku rasai
Seperti masa-masa kebodohan yang tak ingin pernah aku jalani
Seperti musibah yang tak ingin pernah aku alami

Kairo 2007
Peristiwa demi peristiwa terjadi
Kekerasan demi kekerasan merajai
Dan perang dingin menghantui

Kairo 2007
Kulihat lagi kepongahan penguasa
Kulihat sindikat berusaha
Mencari celah untuk leluasa

Kairo 2007
Masa munculnya pahlawan-pahlawan tanpa kuasa
Yang tertampar meja-meja penguasa
Dan tertawan oleh birokrasi yang ‘besok lusa’

Kairo 2007
Lima ribuan mahasiswa dibuat resah
Menanggung cinta yang tak basah
Dan mereka tertekan oleh pasrah

Lalu ke mana cinta yang kita agung-agungkan itu
Lalu ke mana lagu-lagu perdamaian yang kita dendang-dendangkan itu
Lalu ke mana doa-doa persatuan yang kita seru-serukan itu

Atau mungkin kita telah melupakannya
Mengenangnya sebagai sejarah yang maya
Dan kemudian kita sepakati untuk melupakannya

Kalau begitu, kita resmikan saja
Bahwa cinta harus dibalas dengan cinta
Bahwa kebaikan harus dibalas dengan kebaikan dan,
Kekerasan harus dibalas dengan kekerasan

Benarkah harus begitu?


*dibacakan dalam temu penyair Masisir*
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »