<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


One Day One Verse

Monday, January 23, 2012
One Day One Verse? Apaan sih?

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Satu Hari Satu Ayat. Ini adalah salah satu metode atau cara menghafalkan al-qur'an. Karena orang bilang bahwa menghafal itu susah, maka ini adalah jawabannya. Sulitkah menghafalkan satu ayat dalam sehari?

Ayoh, kita menghafal Al-qur'an. Jangan takut, Allah sudah memudahkan untuk Kita.
Jadi, tunggu apa lagi.

Keuangan yang maha kuasa

Tuesday, January 03, 2012

Hampir setahun ini aku hidup di Jakarta. Aku banyak bertemu dengan manusia-manusia dengan berbagai karakter. Hebatnya setiap manusia yang saya temui, selalu obrolannya tentang kesejahteraan rakyat, politik Indonesia, Ekonoomi Indonesia, Pemuda Indonesia, Partai-Partai di Indonesia, Undang-undang di Indonesia, dan juga satu pilar penting, Pancasila.

Seorang Kepala dinas dari dinas pendidikan (tempatnya dirahasiakan) pernah berkunjung ke sekolah tempat saya mengajar. Ngobrolnya luar biasa. Tentang masa depan pendidikan Indonesia, Tentang manajemen sekolah, tentang keberagamaan bangsa Indonesia, dan obrolan-obrolan luar biasa lainnya.

Pada suatu hari, aku menemui kecurangan yang menurut saya adalah "proyek akal-akalan" si kepala dinas tersebut. Modusnya adalah kartu PMI. dalam kupon tertulis 1000 rupiah, tapi setiap sekolah diminta 2000 rupiah per kupon. Wah, bisa dibayangkan nilai kecurangan yang akan dihasilkan. bayangkan saja kalau seandainya ada 130 sekolah yang berada dibawahnya, dan setiap sekolah minimal mempunyai 200 siswa, berapa nominal yang akan dihasilkan.

Ah, itu kan hal sepele. Ada banyak lagi kecurangan yang tampak jelas, tapi tak pernah muncul ke permukaan. Dalam menerima bantuan, 25 persen harus nyangkut di kantongnya, mau sertifikasi? 200 ribu per kepala. Mau dikunjungi? lima ratus ribu. Mau apa lagi? ah, pokonya semuanya harus pake duit.

Nah inilah yang menggelitik saya. Mengingat manusia-manusia Jakarta yang tadi; yang suka bermulut besar. Mereka berkata Ketuhanan yang maha Esa, padahal nyatanya mereka berlaku "Keuangan yang maha kuasa"

Ah, lebih baik aku berhenti nyerocos. Tidak ada gunanya. Toh menggerutu juga tidak akan merubah apa-apa. Lebih baik ambil motor, starter, lalu menikmati kemacetan di Jakarta. Let's Go, Beib!

Obrolan Kecil

Melanjutkan perjalanan, akhirnya kami sampai juga di rumah kawan lama itu. Untuk mengingatnya sangatlah mudah, karena rumah teman saya itu dekat dengan terminal Malingping.

Setelah bertemu, kami langsung ber-cipika-cipiki. Berpelukan. Kangen-kangenan. Dan kami bertiga pun saling melepas rindu. Mengingat masa-masa ketika dulu masih berada di Mesir. Bermain kata, bersilat puisi, dan merangkum beberapa cerpen dan novel.


"Wah, kita dulu luar biasa juga ya," komentarnya.
"Hahaha....sekarang juga masih luar biasa," Leo melancarkan joke-nya.
"Itulah, makanya kita ini harus segera menyatukan Nusantara," aku menyela.
"Itu tugas kita. Tidak boleh tidak," Sangkakala menimpali.
"Itu bukan saja tugas. Tapi sudah menjadi kewajiban kita. Makanya kita harus saling bersilaturahim. Karena dengan silaturahim inilah yang namanya persatuan itu akan bisa diwujudkan." Panjang lebar Leo memberikan alasan.
"Wah, saya sih siap saja. Apa kata komandan aja deh. hehehe. Ya sudah, kalau begitu kita beranjak ke Rumah Dunia dulu. Nanti kita bisa belajar di sana. Gimana?" Aku mengajak.

Semuanya mengangguk setuju. Dan kami bertiga dengan mengendarai Nissan Terano bergegas menuju Rumah Dunia-nya Gola Gong di daerah Serang Banten.

SDN Kandang Sapi 01

Setelah lelah dengan segala aktivitas yang tiada henti akhirnya bisa berlibur juga. Beberapa waktu lalu aku berlibur ke Malingping. Sebuah daerah yang berada di daerah paling barat pulau jawa bagian selatan. Daerah ini masih kawasan Banten. Saya besama teman saya Lukmanul Hakim pergi ke daerah itu untuk mengunjugi seorang kawan lama. Sangkakala.

Dalam perjalanan ke daerah itu kami menggunakan sepeda motor mio. Wah, ternyata medannya lumayan menantang. "Seharusnya bukan mio yang kita bawa, tapi Ninja," kelakar temanku. Aku pun cuman senyum-senyum mendengar komentarnya.

Yang lebih menarik lagi, nama-nama daerah di sana cukup menggelikan bagi kami. Kami menemukan nama daerah Gumuruh, Petir, dan beberapa nama yang bagi kami sangat lugu. Yang membuat kami tertawa keras, kami melihat sebuah tulisan SDN KANDANG SAPI 01. Huahahaha.... lucu..lucu..lucu.