<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Tewur alias Ruwet

Kau bilang, suatu waktu Tuhan akan datang sendiri. Dia akan datang tanpa kita mintai kedatangan-Nya; tanpa kita harapkan kehadiran-Nya.

Tidak, itu salah. Tuhan sudah hadir sebelum kita ada. Dia begitu dekat. Bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri. Dia ada dimana-mana. Di semua tempat, di pori-pori kulit, di setiap hembusan nafas, di segala ruang dan waktu. Ya, Dia selalu hadir.

Aku rasa kau sedang tidak waras, kalau kau menganggap Tuhan akan memperhatikan kita kalau kita memperhatikan-Nya. Tidak. Sekali lagi, tidak. Tuhan selalu memperhatikan hamba-Nya, makhluk-Nya, ciptaan-Nya. Ia mengatur segalanya. Bahkan sampai kehidupan seekor semut, ia memperhatikannya. Mengaturnya. Tiada yang luput dari perhatiannya.

Ya, aku tahu kau sangat pandai. Rajin membaca buku, berguru kepada beberapa ulama yang kau sebut sebagai syaikh. Kemudian kau belajar menyimpulkan. Belajar mengambil keputusan. Lalu kau berfatwa.

Aku sendiri merasa aneh. Kau adalah guruku. Kau mengajariku banyak hal. Kau ajari aku segala hal yang berhubungan dengan kehidupan ini, Agama. Ya, kau mengajari aku banyak hal.

Ketika orang-orang mengatakan Tuhan sangat dekat, kau menentangnya. Dan tentu saja, aku lebih setuju dengan orang-orang itu. Lalu kau memperingatkanku, kau bilang ilmuku masih dangkal. Masih perlu banyak belajar. Aku menyangkal. Dan kemudian kau memberikan pertanyaan yang tidak bisa kujawab.

"Jika Tuhan sangat dekat, kenapa kau memanggil-manggilnya dengan pengeras suara?"

Aku hanya bisa diam. Aku menenangkan diri terlebih dahulu. Untuk menjawabnya, aku butuh seseorang di sampingku. Sebagai penyejuk hati.
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »