Kairo Semrawut
Awal tahun 2008 adalah awal tahun yang paling buruk yang pernah saya temui selama saya tinggal di Kairo ini. Ya, kejadian demi kejadian, kekerasan demi kekerasan, kejahatan demi kejahatan muncul di mana-mana. Kairo dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
Anda yang berada di Kairo terutama yang berada di daerah Nasr city harus berhati-hati. Bahkan harus sangat hati-hati. Karena kondisinya sekarang sudah tidak aman. Anda harus waspada. Di setiap pojok-pojok gang, atau bahkan di gang depan dekat jalan besar, yang sepi, banyak pelaku kejahatan yang sedang menunggu korbannya.
Anda harus benar-benar waspada, karena pelaku bukan hanya akan merampas harta benda anda, tapi lebih dari itu, kesehatan anda, atau bahkan nyawa anda. Sudah ada beberapa korban, tapi sampai detiik ini belum ada tindakan yang tegas dari pihak berwenang. Hanya satu dua pelaku saja yang tertangkap.
Daerah yang rawan adalah di daerah Nasr city bagian Hay asyir. Di mana banyak mahasiswa Indonesia bermukim. Pelakunya adalah warga Mesir dan orang kulit hitam yang entah berkebangsaan apa. Yang menjadi korban tentu saja orang-orang yang dianggap lemah. Dan itu adalah kita, orang indonesia, orang asia. Sebenarnya bukan Indonesia saja yang menjadi korban, Malaysia, Singapura, juga thiland juga pernah mengalaminya.
Jelek-jelekan saya mencoba menganalisa, kenapa bisa seganas ini kota Kairo.
Saya menemukan beberapa titik yang saya anggap memang sangat berpengaruh terhadap kondisi seperti ini. Kalau kita pergi ke pasar, kita akan merasakan betapa harga-harga sudah berada di ujung langit. Contoh yang paling tampak adalah harga telur, dulu kita bisa mendapatkan satu tobak telur hanya dengan enam atau tujuh pound saja. Tapi sekarang, kita harus merogoh 18 sampai 22 pound untuk mendapatkan satu tobak telur. Gila, kenaikannya tidak tanggung-tanggung, sampai titik 300%.
Posisi ini akan sangat menekan kaum yang berpenghasilan pas-pasan. Pekerjaan sulit didapat sementara perut harus diisi tiap hari. Ditambah lagi dengan isu, ingat ini hanya sekedar Isu ya.., 'Babe kite' atau sering kita sebut sebagai 'sang jenderal' wibawanya sudah mulai merosot di mata rakyat. Kursinya mulai digoyang-goyang, dan kerajaannya mulai gonjang-ganjing.Mungkin karena repot mengurusi masalah itu, sehingga beliau tidak terlalu memperhatikan keamanan warga negara lain. Mungkin akan lain ceritanya kalau orang Mesir yang menjadi korban. Hehehe.
Ada alasan lain, kenapa yang menjadi korban adalah kita, orang Indonesia, orang Asia. Ada seorang teman yang memberi alasan. Katanya, mereka (orang mesir, orang hitam) merasa benci kepada kita sebab sejak keberadaan kita di bumi ini, harga-harga semakin tidak terkendali. Para penjual semakin gila memasang harga karena kita tidak pernah menawar dalam membeli. Dan ini membuat mereka geram.
Semua itu, bukanlah harga mati. Hanya perkiraan-perkiraan saja. Bisa benar, dan sangat bisa untuk salah.
So, apa donk yang mesti kita lakuin?
Anda yang berada di Kairo terutama yang berada di daerah Nasr city harus berhati-hati. Bahkan harus sangat hati-hati. Karena kondisinya sekarang sudah tidak aman. Anda harus waspada. Di setiap pojok-pojok gang, atau bahkan di gang depan dekat jalan besar, yang sepi, banyak pelaku kejahatan yang sedang menunggu korbannya.
Anda harus benar-benar waspada, karena pelaku bukan hanya akan merampas harta benda anda, tapi lebih dari itu, kesehatan anda, atau bahkan nyawa anda. Sudah ada beberapa korban, tapi sampai detiik ini belum ada tindakan yang tegas dari pihak berwenang. Hanya satu dua pelaku saja yang tertangkap.
Daerah yang rawan adalah di daerah Nasr city bagian Hay asyir. Di mana banyak mahasiswa Indonesia bermukim. Pelakunya adalah warga Mesir dan orang kulit hitam yang entah berkebangsaan apa. Yang menjadi korban tentu saja orang-orang yang dianggap lemah. Dan itu adalah kita, orang indonesia, orang asia. Sebenarnya bukan Indonesia saja yang menjadi korban, Malaysia, Singapura, juga thiland juga pernah mengalaminya.
Jelek-jelekan saya mencoba menganalisa, kenapa bisa seganas ini kota Kairo.
Saya menemukan beberapa titik yang saya anggap memang sangat berpengaruh terhadap kondisi seperti ini. Kalau kita pergi ke pasar, kita akan merasakan betapa harga-harga sudah berada di ujung langit. Contoh yang paling tampak adalah harga telur, dulu kita bisa mendapatkan satu tobak telur hanya dengan enam atau tujuh pound saja. Tapi sekarang, kita harus merogoh 18 sampai 22 pound untuk mendapatkan satu tobak telur. Gila, kenaikannya tidak tanggung-tanggung, sampai titik 300%.
Posisi ini akan sangat menekan kaum yang berpenghasilan pas-pasan. Pekerjaan sulit didapat sementara perut harus diisi tiap hari. Ditambah lagi dengan isu, ingat ini hanya sekedar Isu ya.., 'Babe kite' atau sering kita sebut sebagai 'sang jenderal' wibawanya sudah mulai merosot di mata rakyat. Kursinya mulai digoyang-goyang, dan kerajaannya mulai gonjang-ganjing.Mungkin karena repot mengurusi masalah itu, sehingga beliau tidak terlalu memperhatikan keamanan warga negara lain. Mungkin akan lain ceritanya kalau orang Mesir yang menjadi korban. Hehehe.
Ada alasan lain, kenapa yang menjadi korban adalah kita, orang Indonesia, orang Asia. Ada seorang teman yang memberi alasan. Katanya, mereka (orang mesir, orang hitam) merasa benci kepada kita sebab sejak keberadaan kita di bumi ini, harga-harga semakin tidak terkendali. Para penjual semakin gila memasang harga karena kita tidak pernah menawar dalam membeli. Dan ini membuat mereka geram.
Semua itu, bukanlah harga mati. Hanya perkiraan-perkiraan saja. Bisa benar, dan sangat bisa untuk salah.
So, apa donk yang mesti kita lakuin?