Nafsu Berbuah Surga
Tadi pagi, saya bertemu dengan kawan lama. Ia sudah menikah, dan sekarang istrinya sedang mengandung. Ia bercerita banyak. Tentang perjuangannya mendapatkan belahan jiwanya, tentang kekerasan hati mertuanya, dan sebagainya. Tapi ia punya satu komentar yang langsung mengalir dalam benang dendritku yang kemudian disampaikan ke otakku.
"Ternyata menikah itu enak, lho!"
Hehehe. Aku hanya tersenyum mendengar komentar itu. Dulu, aku pernah mendengar sebuah ceramah. Isinya sangat menggelitik.
Tidak ada nafsu yang bisa berbuah surga kecuali mendatangi istri.
Sekilas tampak konyol. Tapi, setelah dipikir-pikir, benar juga. Kalau anda belum sampai, coba saja pikirkan, apa yang telah anda pelajari. Terutama bagi anda yang beragama islam.
Sekarang, saya ingin bertanya pada anda. Tidak perduli anda lelaki atau perempuan. Apa yang anda inginkan setelah menikah?
Memang, lelaki dan perempuan itu berbeda. Tapi mereka punya kesamaan. Dan saya rasa, masing-masing dari kita sudah tahu itu.
Halah...opo iki??
"Ternyata menikah itu enak, lho!"
Hehehe. Aku hanya tersenyum mendengar komentar itu. Dulu, aku pernah mendengar sebuah ceramah. Isinya sangat menggelitik.
Tidak ada nafsu yang bisa berbuah surga kecuali mendatangi istri.
Sekilas tampak konyol. Tapi, setelah dipikir-pikir, benar juga. Kalau anda belum sampai, coba saja pikirkan, apa yang telah anda pelajari. Terutama bagi anda yang beragama islam.
Sekarang, saya ingin bertanya pada anda. Tidak perduli anda lelaki atau perempuan. Apa yang anda inginkan setelah menikah?
Memang, lelaki dan perempuan itu berbeda. Tapi mereka punya kesamaan. Dan saya rasa, masing-masing dari kita sudah tahu itu.
Halah...opo iki??