<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Bapakmu Tolol

Dua bocah kakak beradik sedang terlibat cek-cok. Tiba-tiba saja seorang yang lebih tua, --mungkin karena merasa lebih bermartabat-- menonjok adiknya yang tidak suka berkelahi. Si adik tidak melawan. Mempertahankan diri semampunya. Padahal seandainya melawan, pasti kakaknya itu tidak akan berdaya. Karena tubuh si adik yang lebih besar, lebih bugar, ditambah kemampuan kanuragan yang cukup. Dan si kakak, hanya mempunyai emosi lebih besar, umur yang lebih tua, serta kecerdasan yang seadanya. Untung.

Berita itu tersebar ke mana-mana. Hingga suatu hari, di sekolah.

"Bagaimana luka tonjokmu?"
"Habis"
"Terus, kakakmu gimana?"
"Tidak tahu"
"Lho, Bagaimana sih kamu?"
"Tidak tahu"
"Bagaimana tanggapan bapakmu?"
"Tidak tahu"
"Lho, kok bisa begitu"
"Lapor polisi"
"Apa? bapakmu lapor polisi?
"Iya"
"Kenapa harus lapor polisi?"
"Iya, kenapa harus lapor polisi"
"Iya?"
"Iya"
"Trus, bagaimana dengan polisi?"
"Gak ngerti"
"Kenapa?"
"Nggak ada apa-apa?"
"Apa kata polisi?"
"Bapak diomelin"
"Apa katanya?"
"Bapak bodoh"
"Trus?"
"Bapak tolol"
"Trus?"
"IQ-nya rendah"
"Trus?"
"Tai kucing"
"Hahahaha....Ya, Iyalah, lagian masalah keluarga kok dibawa-bawa ke polisi. Padahal kamu dan kakakmu itu, kan, anaknya. Lagian jadi bapak itu, harusnya pinter bikin solusi, bukan hanya pinter bikin anak. Ya, ga?"
"Tidak tahu"
"Lho, ada apa denganmu?"
"Ia, masih bapakku"
"Bapak yang tolol"
"Apa?"
"Iya, bapakmu, kan tolol"
"Haa?"
"Bapakmu tolol"
"Plak..plok..beg..deg...jebret...prang....pyar...@#$#@..."
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

» Post a Comment