Bapakmu Tolol

Berita itu tersebar ke mana-mana. Hingga suatu hari, di sekolah.
"Bagaimana luka tonjokmu?"
"Habis"
"Terus, kakakmu gimana?"
"Tidak tahu"
"Lho, Bagaimana sih kamu?"
"Tidak tahu"
"Bagaimana tanggapan bapakmu?"
"Tidak tahu"
"Lho, kok bisa begitu"
"Lapor polisi"
"Apa? bapakmu lapor polisi?
"Iya"
"Kenapa harus lapor polisi?"
"Iya, kenapa harus lapor polisi"
"Iya?"
"Iya"
"Trus, bagaimana dengan polisi?"
"Gak ngerti"
"Kenapa?"
"Nggak ada apa-apa?"
"Apa kata polisi?"
"Bapak diomelin"
"Apa katanya?"
"Bapak bodoh"
"Trus?"
"Bapak tolol"
"Trus?"
"IQ-nya rendah"
"Trus?"
"Tai kucing"
"Hahahaha....Ya, Iyalah, lagian masalah keluarga kok dibawa-bawa ke polisi. Padahal kamu dan kakakmu itu, kan, anaknya. Lagian jadi bapak itu, harusnya pinter bikin solusi, bukan hanya pinter bikin anak. Ya, ga?"
"Tidak tahu"
"Lho, ada apa denganmu?"
"Ia, masih bapakku"
"Bapak yang tolol"
"Apa?"
"Iya, bapakmu, kan tolol"
"Haa?"
"Bapakmu tolol"
"Plak..plok..beg..deg...jebret...prang....pyar...@#$#@..."