<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Tamara


Saya dibuat kesengsem oleh Tamara Bleszinsky ini. Ya, makhluk ini cukup sempurna. Cantik, manis, sexy, kalem, lembut, mau bekerja keras, dan beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh artis-artis lain. Sebenarnya bukan hanya karena itu, itu hanya sampingan saja. Yang membuat saya menjadi sangat terharu, adalah dia itu seorang yang bijak. Ketika ia berpisah dengan buah hatinya, yang sembilan bulan dikandungnya, ia tidak pernah merasa terpisahkan. Kasihnya terhadap si buah hati selalu tercurahkan sepanjang masa.

"Dulu, saya pikir, kalau kita kangen sama orang, kalau kita cinta sama orang, kita harus ketemu. Tapi sekarang, saya sudah bisa memahami bahwa kalau kita cinta sama orang, tidak harus ketemu fisik, tapi bisa lewat doa," ucapnya dengan begitu bijak ketika tampil bersama Tukul Arwana dalam acara Empat Mata.

Gimana? cukup bijak kan? Tamara...Tamara...,seandainya kamu jadi ibu anak-anakku (huek..jadi mau muntah) pasti aku akan sangat senang. Dan dunia ini pasti akan menjadi milik kita berdua.

"Halah, ngapain juga mikirin Tamara. Tamara yang itu mo dikemanaain?"
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

» Post a Comment