Ngelantur
Bagaimana ketika aku harus bercerita tentang negeri ini. Aku harus memulai dari mana saja, masih belum bisa. Karena aku memang bukanlah seorang pencerita yang mampu bercerita dengan baik. Aku hanya mampu bercerita dengan sederhana. Cerita yang biasa-biasa saja. Mungkin hanya sekedar menuangkan kegelisahan, kebosanan, dan berbagai gangguan jiwa lainnya. Ya, jiwaku memang sedang sakit. Jiwaku haus. Dan di saat seperti inilah kadang aku tidak bisa mengendalikan diriku. Out of control. "Bret..bret..," tiba-tiba saja aku mendengar suara kentut seorang kawan yang sedang tidur pulas. Kontan aku dan kawanku yang satu lagi langsung tertawa. aku tertawa terbahak-bahak, sedang kawanku tertawa biasa saja. Dan tiba-tiba saja jiwa yang sebelumnya sakit ini, tidak lagi terasa sakit. Betul, Gangguan jiwa itu bisa diatasi dengan tertawa. Ya, dengan tertawa jiwaku menjadi sehat.
Jangan remehkan perkara tertawa. Juga perkara kentut. Dalam ilmu kedokteran, tertawa itu sehat. Dan kentut juga sehat. Karena memang begitulah alamiahnya manusia. Orang tidak bisa kentut, tentu saja akan sakit, karena gas kotornya tidak keluar. Apalagi tertawa. Dengan tertawa, sel-sel yang diam akan tertarik, dan akan mengencang. Maka tidak bisa mungkir kalau orang bilang; Banyak tertawa, awet muda. Maka jangan heran kalau diam-diam melihat aku tertawa tanpa sebab. Karena aku ingin sehat.
Pada saat-saat seperti inilah yang akan membuat otakku segar, memoryku stabil, dan tentu saja mudah menangkap semua persoalan dengan baik, walaupun tidak sebagus yang diperkirakan. Seperti malam ini, malam-malam istimewa. Kami, mahasiswa Indonesia di Mesir atau yang biasa dipanggil sebagai Masisir ini kedatangan tamu istimewa. Ya, kami kedatangan dua tamu agung. Mereka itu adalah bapak alwi Syihab yang menjadi utusan khusus Presiden untuk timur tengah. Beliau adalah kakak kelasku, jauh sebelum aku kuliah di sini. Dan yang kedua adalah bapak yang kemarin menuai protes dari para jamaah haji Indonesia. Ya, beliau adalah bapak Maftuh Basyuni yang saat ini menjabat sebagai menteri agama. Dua tamu agung itu mengabarkan berita gembira buat Masisir. Pak Alwi Syihab menjanjikan untuk mencarikan beasiswa bagi alumni Al-Azhar untuk melanjutkan studynya ke negara barat. Tapi ada syarat yang harus dipenuhi. Tidak mudah, juga tidak sulit. Syaratnya harus lulus Al-Azhar, dan Toefl-nya lebih dari 500. Beliau juga berpesan "Silahkan ditagih janji saya ini."
tamu yang kedua juga tidak kalah saing dalam mengambil hati Masisir. Kakak Kandung dari Bapak Muzammil ini menjanjikan akan menaikkan gaji temus yang semula $30 menjadi $50 per harinya. dan ada sesuatu yang baru yang disampaikan oleh alumni Ummul Quro mekkah ini, bahwa ia akan mengusahakan agar nantinya yang menjadi Temus bukan hanya untuk laki-laki saja. Beliau ingin memberikan kesempatan bagi perempuan untuk terlibat dalam Temus ini. Benarkah ini bisa diwujudkan? Kita tunggu saja tanggal mainnya.
Jangan remehkan perkara tertawa. Juga perkara kentut. Dalam ilmu kedokteran, tertawa itu sehat. Dan kentut juga sehat. Karena memang begitulah alamiahnya manusia. Orang tidak bisa kentut, tentu saja akan sakit, karena gas kotornya tidak keluar. Apalagi tertawa. Dengan tertawa, sel-sel yang diam akan tertarik, dan akan mengencang. Maka tidak bisa mungkir kalau orang bilang; Banyak tertawa, awet muda. Maka jangan heran kalau diam-diam melihat aku tertawa tanpa sebab. Karena aku ingin sehat.
Pada saat-saat seperti inilah yang akan membuat otakku segar, memoryku stabil, dan tentu saja mudah menangkap semua persoalan dengan baik, walaupun tidak sebagus yang diperkirakan. Seperti malam ini, malam-malam istimewa. Kami, mahasiswa Indonesia di Mesir atau yang biasa dipanggil sebagai Masisir ini kedatangan tamu istimewa. Ya, kami kedatangan dua tamu agung. Mereka itu adalah bapak alwi Syihab yang menjadi utusan khusus Presiden untuk timur tengah. Beliau adalah kakak kelasku, jauh sebelum aku kuliah di sini. Dan yang kedua adalah bapak yang kemarin menuai protes dari para jamaah haji Indonesia. Ya, beliau adalah bapak Maftuh Basyuni yang saat ini menjabat sebagai menteri agama. Dua tamu agung itu mengabarkan berita gembira buat Masisir. Pak Alwi Syihab menjanjikan untuk mencarikan beasiswa bagi alumni Al-Azhar untuk melanjutkan studynya ke negara barat. Tapi ada syarat yang harus dipenuhi. Tidak mudah, juga tidak sulit. Syaratnya harus lulus Al-Azhar, dan Toefl-nya lebih dari 500. Beliau juga berpesan "Silahkan ditagih janji saya ini."
tamu yang kedua juga tidak kalah saing dalam mengambil hati Masisir. Kakak Kandung dari Bapak Muzammil ini menjanjikan akan menaikkan gaji temus yang semula $30 menjadi $50 per harinya. dan ada sesuatu yang baru yang disampaikan oleh alumni Ummul Quro mekkah ini, bahwa ia akan mengusahakan agar nantinya yang menjadi Temus bukan hanya untuk laki-laki saja. Beliau ingin memberikan kesempatan bagi perempuan untuk terlibat dalam Temus ini. Benarkah ini bisa diwujudkan? Kita tunggu saja tanggal mainnya.