Obrolan Kecil
Melanjutkan perjalanan, akhirnya kami sampai juga di rumah kawan lama itu. Untuk mengingatnya sangatlah mudah, karena rumah teman saya itu dekat dengan terminal Malingping.
"Hahaha....sekarang juga masih luar biasa," Leo melancarkan joke-nya.
"Itulah, makanya kita ini harus segera menyatukan Nusantara," aku menyela.
"Itu tugas kita. Tidak boleh tidak," Sangkakala menimpali.
"Itu bukan saja tugas. Tapi sudah menjadi kewajiban kita. Makanya kita harus saling bersilaturahim. Karena dengan silaturahim inilah yang namanya persatuan itu akan bisa diwujudkan." Panjang lebar Leo memberikan alasan.
"Wah, saya sih siap saja. Apa kata komandan aja deh. hehehe. Ya sudah, kalau begitu kita beranjak ke Rumah Dunia dulu. Nanti kita bisa belajar di sana. Gimana?" Aku mengajak.
Semuanya mengangguk setuju. Dan kami bertiga dengan mengendarai Nissan Terano bergegas menuju Rumah Dunia-nya Gola Gong di daerah Serang Banten.
Setelah bertemu, kami langsung ber-cipika-cipiki. Berpelukan. Kangen-kangenan. Dan kami bertiga pun saling melepas rindu. Mengingat masa-masa ketika dulu masih berada di Mesir. Bermain kata, bersilat puisi, dan merangkum beberapa cerpen dan novel.
"Hahaha....sekarang juga masih luar biasa," Leo melancarkan joke-nya.
"Itulah, makanya kita ini harus segera menyatukan Nusantara," aku menyela.
"Itu tugas kita. Tidak boleh tidak," Sangkakala menimpali.
"Itu bukan saja tugas. Tapi sudah menjadi kewajiban kita. Makanya kita harus saling bersilaturahim. Karena dengan silaturahim inilah yang namanya persatuan itu akan bisa diwujudkan." Panjang lebar Leo memberikan alasan.
"Wah, saya sih siap saja. Apa kata komandan aja deh. hehehe. Ya sudah, kalau begitu kita beranjak ke Rumah Dunia dulu. Nanti kita bisa belajar di sana. Gimana?" Aku mengajak.
Semuanya mengangguk setuju. Dan kami bertiga dengan mengendarai Nissan Terano bergegas menuju Rumah Dunia-nya Gola Gong di daerah Serang Banten.