Makanya, dicoba dulu :D
Biasa, sebagai seorang teman yang baik. harusnya saling mengunjungi. Silaturhmi. Apalagi kalau ada teman yang sakit. Islam telah mengajarkan bagaimana kita bergaul dengan sahabat, keluarga dan orang lain. Ada sepenggal kisah yang aku sendiri sulit untuk melupakannya.
Kemarin sore, aku bermain ke rumah temanku yang berada di Hay tasi' (kampung sembilan). Seperti biasa, kami pun ngobrol-ngobrol dan bercanda. Namanya juga jarang ketemu, jadi banyak yang diceritain.Ngomong ini, ngomong itu sampai akhirnya kita sepakat untuk mengakhiri obrolan (emang harus ada kesepakatan?)
Dan akhirnya kami pun tidak ngobrol. Semuanya mencari kesibukan masing-masing. ada yang sibuk dengan asap Marlboronya, ada yang sibuk dengan teh hangatnya, dan aku sendiri sibuk dengan komputer. Nah, kalau sudah berada di depan komputer, biasanya aku betah sampai berjam-jam. Apalagi ditemani kopi hangat dengan Cleopatra Super (nama merek sebuah rokok). Hingga tak terasa, waktu tela beranjak malam. Hawa di rumah itu semakin dingin.
Ups, udah maghrib. Aku belum mandi (musim dingin begini biasanya aku mandinya dua kali sehari. Soalnya mandinya harus pakai air hangat. Tanpa babibu aku langsung saja pergi ke kamar mandi. Kebetulan di rumah temanku itu ada penghangat airnya. jadi enak mandinya (di rumahku penghangat airnya rusak. dan kalau mau mandi, biasanya aku memasak air dulu). Sebelum mandi, aku pastikan pintu sudah terkunci rapat, soalnya aku takut diintip, dijepret, dan diposting di Friendster (teman-teman di sini emang suka jahil. Makanya aku takut) Hihihi.
Setelah mandi, badanku jadi segar kembali. Sower aku matikan, berhanduk, dan mulai berpakaian. Namun, aku mendapat musibah besar. ternyata pintunya ngga bisa dibuka. Alamak, bisa berabe nih. Aku berusaha sekuat tenaga untuk membuka pintu itu. "Aduh, kok susah begini ya, padahal nguncinya gampang. Tinggal muter." Merasa tidak mampu, aku mulai mencari akal. mencari benda keras untuk memaksa kunci itu. tapi tetap aja. Nihil.
Merasa kehabisan ide, akhirnya aku teriak. Memanggil-manggil temanku. Aduh...kok ngga ada yang nyahut ya. Huh....sialan. Akhirnya aku berteriak sekencang-kencangnya sambil menggedor-gedor pintu. Ternyata ulahku itu berhasil membuat teman-temanku kalangkabut. masalahnya, mereka juga ngga bisa buka. Namun, berkat keuletan Anung *bukan nama sebenarnya* akhirnya bisa juga kunci sialan itu ditaklukkan.
Aku hanya bisa membayangkan, andai saja waktu itu tidak ada siapa-siapa di rumah itu. Gimana merananya aku. Moga ini menjadi pelajaran berharga. Besok-besok, kalau mau mengunci pintu di coba dulu, biar ngga merasakan asyiknya terkunci oleh ulah sendiri.
Kemarin sore, aku bermain ke rumah temanku yang berada di Hay tasi' (kampung sembilan). Seperti biasa, kami pun ngobrol-ngobrol dan bercanda. Namanya juga jarang ketemu, jadi banyak yang diceritain.Ngomong ini, ngomong itu sampai akhirnya kita sepakat untuk mengakhiri obrolan (emang harus ada kesepakatan?)
Dan akhirnya kami pun tidak ngobrol. Semuanya mencari kesibukan masing-masing. ada yang sibuk dengan asap Marlboronya, ada yang sibuk dengan teh hangatnya, dan aku sendiri sibuk dengan komputer. Nah, kalau sudah berada di depan komputer, biasanya aku betah sampai berjam-jam. Apalagi ditemani kopi hangat dengan Cleopatra Super (nama merek sebuah rokok). Hingga tak terasa, waktu tela beranjak malam. Hawa di rumah itu semakin dingin.
Ups, udah maghrib. Aku belum mandi (musim dingin begini biasanya aku mandinya dua kali sehari. Soalnya mandinya harus pakai air hangat. Tanpa babibu aku langsung saja pergi ke kamar mandi. Kebetulan di rumah temanku itu ada penghangat airnya. jadi enak mandinya (di rumahku penghangat airnya rusak. dan kalau mau mandi, biasanya aku memasak air dulu). Sebelum mandi, aku pastikan pintu sudah terkunci rapat, soalnya aku takut diintip, dijepret, dan diposting di Friendster (teman-teman di sini emang suka jahil. Makanya aku takut) Hihihi.
Setelah mandi, badanku jadi segar kembali. Sower aku matikan, berhanduk, dan mulai berpakaian. Namun, aku mendapat musibah besar. ternyata pintunya ngga bisa dibuka. Alamak, bisa berabe nih. Aku berusaha sekuat tenaga untuk membuka pintu itu. "Aduh, kok susah begini ya, padahal nguncinya gampang. Tinggal muter." Merasa tidak mampu, aku mulai mencari akal. mencari benda keras untuk memaksa kunci itu. tapi tetap aja. Nihil.
Merasa kehabisan ide, akhirnya aku teriak. Memanggil-manggil temanku. Aduh...kok ngga ada yang nyahut ya. Huh....sialan. Akhirnya aku berteriak sekencang-kencangnya sambil menggedor-gedor pintu. Ternyata ulahku itu berhasil membuat teman-temanku kalangkabut. masalahnya, mereka juga ngga bisa buka. Namun, berkat keuletan Anung *bukan nama sebenarnya* akhirnya bisa juga kunci sialan itu ditaklukkan.
Aku hanya bisa membayangkan, andai saja waktu itu tidak ada siapa-siapa di rumah itu. Gimana merananya aku. Moga ini menjadi pelajaran berharga. Besok-besok, kalau mau mengunci pintu di coba dulu, biar ngga merasakan asyiknya terkunci oleh ulah sendiri.
panggil Mcgyver hehehe.....
salam dari India...
» Post a Comment