<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Kebangkitan Nasional

Apa-apa yang kau ucapkan ternyata memang benar. Semuanya benar. Kali ini aku benar-benar melihat secara nyata, bahwa bangsa kita masih belum bisa bangkit secara utuh. Kalaupun dikatakan bangkit, bangkitnya pun terseok-seok. Bukan karena apa, karena yang dipakai semuanya barang impor. Negara kita adalah negara maritim, punya banyak laut, tapi garam saja kita musti impor dari luar. Sawah kita menjulang di seluruh nusantara, tapi beras harus mendatangkan dari Thailand.

Aku sendiri belum sepenuhnya mengerti, kenapa SDM kita yang menonjol justru dibiarkan membesarkan negara lain. Aku juga kurang mengerti, mengapa produk kita bisa diakui oleh negara lain. Lho, kamu belum tau, kalau tempe kita ternyata diaku-aku oleh jepang, terus lagu rasa sayang dihak-i Malaysia? Ah, mungkin pemerintah melihatnya hanya sebuah produk. Yang direbut kan bukan negara, bukan tanah air. Kalau tanah air, kalau negara, tunggu dulu, harus pake duit, mungkin begitu pikir para pejabat kita.

Fenomena ini sangat lucu. Kita tiap tanggal 20 Mei merayakan hari kebangkitan nasional, tapi sampai sekarang, negara kita selalu berada dalam keadaan terpuruk. Gimana bisa bangkit, kalau semua yang bisa membangkitkan tidak mendapatkan perhatian. Hehehe, kalau jadi pejabat kan, modalnya cuman bermental baja aja. Maksudnya kuat untuk nyuekin para demonstran, kuat melihat kemiskinan, kuat makan di restoran gede, kuat naik mobil mewah, dan kuat diolok-olok sebagai koruptor.

Namun, tentu saja keadaan yang terpuruk ini bukan tidak ada jalan keluarnya. Semuanya yang menyebabkan demikian ini kan, tidak mungkin dari Tuhan. Dengan kata lain, manusia itu sendiri, atau lebih tepatnya warga kita sendiri. Nah, tentu saja kita harus instropeksi diri. Sudah siapkah kita untuk benar-benar bangkit? Kalau masih belum siap, ya, mari kita kumpulkan kekuatan untuk bangkit. Dengan cara apa saja. Kalau perlu, kita panggil semua orang-orang hebat kita sendiri (nggak usah orang luar dulu) untuk diajak membangkitkan negara kita yang terpuruk ini.

Apa kita nggak merasa miris dengan semua keterpurukan negara tercinta kita ini?

Sudah pendidikan kacau balau, moral amburadul, kita masih dihadapkan dengan serangkaian berita yang seharusnya tidak jadi berita.

Siapa lagi yang akan menata masa depan negara kita tercinta kita ini, kalau bukan kita sendiri?

SELAMAT HARI KEBANGKITAN NASIONAL 20 Mei 2008
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

» Post a Comment