<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Doaku bersama Kalian

Bersama Taher, saya sering berjalan bersama-sama. Bukan ingin bersama, tapi terpaksa bersama. Tapi, karena seringnya kami berjalan berdua, hingga teman-teman di sekitar kami ada yang nyeletuk “jeruk kok minum jeruk”. Saya tidak pernah memikirkan apa anggapan orang terhadap saya. Yang penting tidak ada perbuatan yang merugikan, saya tidak akan pernah menggubris. Nah, kebetulan yang nyeletuk itu adalah seorang cewek yang centil, saya pun membalas. “Melon kok makan melon,” Sebenarnya saya tidak bermaksud yang aneh-aneh. Hanya sebatas guyonan yang bagi saya memang tidak bermutu.

Diam-diam, Si Cewek tadi ternyata menyimpan maksud tertentu kepada Si Taher. Entahlah, pokoknya Si Cewek ini sangat perhatian kepada Taher. Saya pun merasa senang, karena setelah Si cewek sering berjalan bareng sama Taher, tidak lagi menggojlok-gojlok lagi. Hilang dengan sendirinya. Muangkin, gojlokan-gojlokan itu sudah basi, dan tentu saja sangat, amat tidak bermutu untuk digojlog-kan lagi.

Halah... manusia modern memang suka bersembunyi. Diam-diam tapi ada maksud yang dipendam. Tapi Si cewek ini, sungguh pintar dan sangat cerdik. Bersembunyi sambil bergerak, salut. Gerakannya seperti seekor ular yang bersembunyi di dalam pasir. Menggeliat-geliat mendekati mangsa. Dan tentu saja, mangsanya tidak pernah tahu kalau ular itu sudah berada di dekatnya. Hanya dalam sekejap, Si ular berhasil mematuk jantung mangsanya. Tergeletaklah mangsa itu. Tak berdaya. Bedanya, ular yang satu ini tidak sebahaya ular padang pasir. Ular ini adalah ular yang sangat pandai, cerdik, tapi tidak licik. Berani.

Karena kedua-duanya memang teman dekat saya, maka saya wajib mendukung keduanya. Kapan saja mereka akan melangsungkan hari bahagianya, saya harus siap melayani mereka berdua. Dosa, kalau sampai saya tidak melayani mereka. Mudah-mudahan saja bisa sampai pada jenjang yang oleh banyak kalangan dianggap ritual suci. Doaku bersama kalian.

« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

» Post a Comment