<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Pindah Ibukota

Dalam sebuah pidato kenegaraan, saat sidang bersama DPR-MPR 2019 pada tanggal 16 Agustus 2019, Presiden Jokowi dengan sangat mantap menyampaikan keinginannya untuk memindahkan ibukota negara ke Pulau Kalimantan.

"Dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke pulau Kalimantan,"

Begitulah kalimat yang disampaikannya dengan percaya diri.

Sepuluh hari kemudian, yaitu 26 Agustus 2019, kemudian diumumkan kembali lebih detail daerah ibukota baru tersebut. Daerah tersebut adalah sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut saya, cara dia mengambil keputusan sangatlah cepat. Saya yakin, nantinya akan banyak menanggung resiko. Dan begitulah pemimpin seharusnya bertindak. Berani mengambil keputusan yang dianggapnya benar, dengan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dipikirnya terlebih dahulu, walaupun beresiko. Terlepas dari salah atau benar keputusan itu, saya salut.

Saya melihat gestur Presiden Jokowi pada saat menyampaikan begitu percaya diri dan tidak merasa tertekan.

Pengambilan keputusan pindah ibukota ini termasuk keputusan yang paling berani yang saya lihat pada Presiden Jokowi. Atau terlalu berani?

Saya jadi teringat bagaimana kisah nabi sulaiman yang melakukan tender untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis ke istananya sebelum ratu Balqis tiba.

“Berkata Sulaiman: ‘Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.'” (QS. an-Naml: 38)

Lalu dijawab
“Berkata Ifrit dari golongan jin: ‘Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.'” (QS. an-Naml: 39)

Kemudian pengikutnya yang lain juga menjawab
 “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab: ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.’, maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: ‘Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) diriku sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. an-Naml: 40)

Nabi sulaiman tidak perlu biaya untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis menuju istananya. Dan itu hanya butuh waktu hanya sekedipan mata.

Dan, sayangnya Presiden Jokowi bukanlah nabi Sulaiman. Ia pasti butuh banyak waktu, biaya, dan tenaga kerja.

Masalah mendukung atau tidak, biar saya simpan di hati saja. Doa saya, semoga pindahnya ibukota tidak menambah beban persoalan bangsa yang sudah kian pelik. Syukur-syukur bisa menjadi solusi masa depan.

Karena menjadi pemimpin itu harus selalu berani selalu menanggung resiko, bagi saya Jokowi is a leader.

Tapi, keduanya punya kesamaan. Berpikir fleksibel, cepat memutuskan, dan segera bertindak.
Tidak seperti saya, untuk move on saja butuh waktu entah berapa tahun. Ups...
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »