Puisi Sunyi
Sunyi
Tak ada suara
Tak ada irama
Tak ada gaduh
Petak ini telah selesai dari ramai
bahkan bisikmu akan terdengar renai
sebentar saja hening
lalu angin datang membawa khabar
semalam ada yang menangis di tengah makam ini
semua malam yang terkenang
bersama dengan rencana-rencana
telah kukubur di kantong celana
Sekerat Roti Menuju Mati
Setelah memakan sekerat roti
aku merasa, Ini malam semakin dingin
tubuhku makin menggigil
degup jantung yang tak rapi
sengsarakan badan dan debar hati
Wahai Engkau yang Tak pernah Mati
inikah jalan menuju mati?
Gadis itu Telah Pergi
di tengah makam yang tak tenang
berselimut embun dan air mata
seorang lelaki menangis sejadi-jadinya
ia mengiba pada alam
dan berharap pada Tuhan
Dalam kabut hati yang galau
jiwanya berdzikir rindu
lisannya berlirih kelu
otaknya berpikir lugu
orang-orang bertanya
ada apa gerangan?
sementara di tempat yang lain
seorang perempuan bergaun merah
dengan bebungaan yang menghiasinya
tersenyum sambil menggandeng lelaki
melangkah penuh percaya diri
menyambut hidupnya yang baru berdiri