Maaf Ya!! *Menunggu Kematian*
Alllahu akbar…Allahu akbar…allahu akbar..La ilaha illallah.... Allahu akbar..Allahu akbar walillah al-hamd. Sayup-sayup nada takbir mulai terdengar. Tapi, justru saat-saat seperti inilah aku tidak bisa merasakan sejuknya suasana kemenangan. Ya, aku mengidap penyakit rindu yang berlebihan. Makanya, ketika menjelang Lebaran (idul Fitri) aku selalu sakit. Penyakitnya pun bermacam-macam. Sepertinya badan tidak enak untuk digerakkan, panas mendadak yang berlebihan, panas dingin, dan lain-lain. Sungguh. Ini adalah penyakit rindu yang sampai saat ini aku tidak bisa mengatasinya. Aku tidak berbual. Ini memang benar-benar terjadi sama aku. Bukan cerita bohong seperti dalam sinetron-sinetron cengeng; ini juga bukan fiksi seperti yang ada dalam novel-novel kampungan itu. Ini benar-benar ada dan nyata. Mau percaya atau tidaknya, itu terserah kamu. Saya tidak melarang kamu untuk tidak percaya atau sebaliknya.
Ya, saat aku menuliskan kalimat demi kalimat ini pun badanku masih tidak menentu. Mungkin karena aku memang benar-benar cinta sama keluargaku di rumah, sampai-sampai terbawa sakit. Dan mungkin, ini adalah suatu peringatan dari Allah SWT. Agar aku meminta maaf kepada semua orang. Mungkin saja sebentar lagi aku akan mati, satu detik, dua detik, satu menit, dua menit, atau bahkan seper-sekian detik lagi. Aku sendiri yakin, bahwa kematian itu pasti akan menjemputku. Walaupun aku sendiri tidak tahu kapan kematian itu akan menjemputku. Aku hanya bisa menunggu. Hh...h, tentunya bukan menunggu dengan tidur pulas di atas kasur *seperti yang ada dalam foto itu*, aku ingin mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Walaupun sebenarnya sangat membosankan. Kadang aku punya keinginan untuk memaksakan diri keluar rumah. Tapi, sakit ini terlalu menyiksa. Aku tidak bisa keluar rumah, cuacanya tidak menentu.
Sekali lagi, buat siapa saja yang belum mendapatkan permohonan maafku melalui lisanku, lewat tulisan ini aku ingin menyampaikan permohonan maaf itu. Akhirnya dari hati yang paling dalam, aku sampaikan "Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1427 H. Minal Aidzin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT."
Terima kasih buat semua teman-teman yang telah membantu, memberikan dukungan, dan juga mengarahkan aku kepada jalan yang lebih baik. Sungguh, aku tidak akan pernah membalasnya. Nyawaku pun tidak akan ada harganya untuk membalas itu semua. Allah-lah sebaik-baiknya pemberi balasan. Akhirnya, semua yang hidup akan menghadapi kematian, dan akan bermuara pada satu. Tuhan yang sesungguhnya.
Sudah siapkah anda dijemput malaikat maut?
Ya, saat aku menuliskan kalimat demi kalimat ini pun badanku masih tidak menentu. Mungkin karena aku memang benar-benar cinta sama keluargaku di rumah, sampai-sampai terbawa sakit. Dan mungkin, ini adalah suatu peringatan dari Allah SWT. Agar aku meminta maaf kepada semua orang. Mungkin saja sebentar lagi aku akan mati, satu detik, dua detik, satu menit, dua menit, atau bahkan seper-sekian detik lagi. Aku sendiri yakin, bahwa kematian itu pasti akan menjemputku. Walaupun aku sendiri tidak tahu kapan kematian itu akan menjemputku. Aku hanya bisa menunggu. Hh...h, tentunya bukan menunggu dengan tidur pulas di atas kasur *seperti yang ada dalam foto itu*, aku ingin mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Walaupun sebenarnya sangat membosankan. Kadang aku punya keinginan untuk memaksakan diri keluar rumah. Tapi, sakit ini terlalu menyiksa. Aku tidak bisa keluar rumah, cuacanya tidak menentu.
Sekali lagi, buat siapa saja yang belum mendapatkan permohonan maafku melalui lisanku, lewat tulisan ini aku ingin menyampaikan permohonan maaf itu. Akhirnya dari hati yang paling dalam, aku sampaikan "Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1427 H. Minal Aidzin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT."
Terima kasih buat semua teman-teman yang telah membantu, memberikan dukungan, dan juga mengarahkan aku kepada jalan yang lebih baik. Sungguh, aku tidak akan pernah membalasnya. Nyawaku pun tidak akan ada harganya untuk membalas itu semua. Allah-lah sebaik-baiknya pemberi balasan. Akhirnya, semua yang hidup akan menghadapi kematian, dan akan bermuara pada satu. Tuhan yang sesungguhnya.
Sudah siapkah anda dijemput malaikat maut?
ya.. Aku maafkan dosamu anakkuw ^_^
» Post a Comment