<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35515654\x26blogName\x3dSeruput\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://seruput.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://seruput.blogspot.com/\x26vt\x3d-8552764801363357580', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Durhakakah?

"Hallo, Assalamualaikum. Bagaimana kabar bunda? Bagaimana Ayah? Bagaimana adik-adik? Bagaimana keluarga yang lain? Aduh phie kangen nih, Bunda. Besok masakin opor kesukaan Phie, ya, Bunda!!"

Sejak setahun yang lalu, aku tidak lagi menanyakan kabar nenek. Aku merasa tidak enak hati kalau menanyakan hal itu. Walaupun hanya sebatas basa-basi. Ya, setahun yang lalu, nenek yang selalu bersamaku telah pergi menemui Tuhan. Hijrah dari dunia yang pengap menuju alam yang damai. Akhirat. Walaupun aku tidak tahu, bagaimana sebenarnya keadaan akhirat itu, tapi aku bisa tahu dari apa-apa yang digambarkan oleh para ulama. Menurut mereka (ulama), di akhirat itu kita akan kekal (pikiranku berontak; benarkah kita akan kekal? Bukankah hanya Tuhan yang kekal?). Ah, aku ngga mau ambil perduli. Buat apa aku sibuk-sibuk mikirin yang kaya begituan. Mau kekal kek..mau ngga kekal kek..terserah. yang penting, sekarang aku masih hidup. Tinggal jalanin aja yang sudah ada di hadapan mata. Tul ga?? Hehehe

Tapi, sekarang ini aku sungguh merasa berdosa. Sudah hampir dua-tiga bulan aku tidak menghubungi keluarga di rumah. Gila. Padahal mereka sering menghubungi ke sini. Cuman sayangnya tidak pernah sampai ke aku. Kalaupun nyampe, suaraku ngga bisa kedengaran di sana. Setelah itu, putus. Duh, sungguh aku merasa sangat berdosa. Betapa gilanya aku ini; betapa durhakanya aku ini. sungguh aku sangat takut kalau mereka sampai mengklaim bahwa aku telah melupakan keluarga.

Duh, mudah-mudahan sebelum hari raya besok aku bisa menelpon ke rumah. Doain, ya!! Mudah-mudahan semuanya lancar-lancar aja. Soalnya aku lagi kangen berat nih sama keluarga di rumah. Ya Allah, berikanlah aku kekuatan dan kesempatan untuk bisa ngobrol sama orang tuaku. Bukankah engkau memerintahkan kepada seluruh anak, agar tidak membuat khawatir orang tuanya? Jodohkanlah aku dengan orang tuaku *untuk bisa bicara maksudnya. Mang jodoh cuman milik si Dia sama si Diah? Ngga banget ding*.

Udah ah, mo banyak-banyak doa dulu nih. mumpung masih ada waktu untuk berdoa.
« Home | Next »
| Next »
| Next »

Mon Aug 06, 03:44:00 AM

mau nelpon kok masih nunggu lebaran?    



» Post a Comment